MEMBUMIKAN LITERASI DI SEKOLAH

 

MEMBUMIKAN LITERASI DI SEKOLAH




Waktu : Rabu, 13 Januari 2021

Materi : Menebarkan Semangat Hobi Menulis Untuk Gerakan Literasi Sekolah

Narasumber: Bapak Bambang Purwanto, S.Kom.Gr

Moderator : Aam Nurhasanah, S.Pd


Assalamualaikum.Wr.Wb

Bismillahirrahmanirrohim, Alhamdulillah…saya dan keluarga diberi kesehatan oleh Allah SWT sehingga kita dapat bertemu dalam kegiatan yang dinsyaAllah bermanfaat ini. Pertemuan ke-5 dipimpin oleh seorang moderator kondang, mama Adel he…he.., Ibu Aam Nurhasanah,S.Pd.

Materi malam hari ini tentang “Menebarkan Semangat Hobi Menulis Untuk Gerakan Literasi Sekolah” disampaikan seorang ahli IT, blogger sekaligus pendogeng. Siapakah Beliau?? Mr. Bam. Ketua kelas belajar gelombang 8 bersama Om Jay ini sukses sebagai blogger di wordpress. Bahkan beliau juga membantu teman-teman yang ingin aktif di wordpress. Mr. Bam seorang yang multi talenta, mendongeng, menulis buku dan yang selalu diingat peserta belajar menulis adalah kalimat sebelum tidur yang secara rutin beliau share di blognya.

Nama lengkapnya Bapak Bambang Purwanto,S.Kom.Gr. Nama kerennya Mr. Bam ini memiliki hobi menulis, sudah sejak lama. Menulis di blog merupakan suatu kebutuhan untuk menyimpan riwayat kita, menulislah apa yang kita sukai. Jika kita menyukai cerpen bolehlah blog diisi cerpen. Jika kita menyukai media pembelajaran, bolehlah blognya berisi media pendidikan. Blog dapat menjadi media pendidikan sepanjang masa, mengapa? Karena jika kita sudah tidak ada (wafat) tulisan-tulisan kita di blog masih bisa dibaca dan dinikmati oleh masyarakat. Inilah zaman milineal, zaman dimana nulis di posisi manapun akan dapat dibaca orang. Sebagai contoh kita menulis di Jakarta langsung dapat dinikmati oleh pembaca di pulau Sumatra, bahkan di Negara lain melalui medsos. Cerdas dalam menggunakan medsos missal fb,wa, twitter, blog dan lainnya dapat membantu manusia termasuk gurunya manusia dalam meningkatkan kulaitas pembelajaran.

Rasa cintanya kepada dunia menulis beliau tularkan kepada siswa-siswa di sekolahnya. Beliau memprakarsai adanya GLS (Gerakan Literasi Sekolah) dengan mengajak siswa untuk rutin membaca dan menulis apa yang sudah dibaca. Menulis pengalaman siswa yang di sukai dan dikuasai. Sehingga siswa merasa enjay untuk diajak menulis. Tidak hanya kemapuan menulis yang beliau pantau. Kegiatan literasi sekolah ini yang awalnya hanya ingin menanamkan jiwa menulis dan membaca, justru dapat bonus luar biasa dari Allah SWT. Adanya event berbagai lomba yang diikuti membawa sekolah Mr. Bam untuk semangat belajar meraih cita.





Untuk membumikan literasi dan kecintaan siswa dalam membaca dan menulis memang tidak mudah. Tetapi jika kita sabar dan membiasakan siswa dan seluruh anggota sekolah untuk berjuang meningkatkan literasi, insya Allah akan berhasil. Hal ini telah dibuktikan oleh Mr. Bam di sekolahnya, berkat ketekunan beliau dalam membimbing siswanya, maka GLS berhasil. Keberhasilan ini tidak lain dan tidak bukan berkat adanya kerjasama pihak sekolah, orangtua siswa, guru dan seluruh siswa. Bagaimana resepnya?

Ada beberapa kiat yang dilakukan Mr. Bam untuk menanamkan jiwa cinta literasi di sekolah, yaitu:

1.    Konsultasi dengan komite dan pimpinan tentang GLS

2.    Mengadakan sosialisasi tentang GLS (Gerakan Literasi Sekolah) dengan warga sekolah

3.    Membentuk TIM GLS

4.    TIM GLS membuat program kerja untuk menanamkan jiwa literasi

5.    TIM GLS meminta do’a dan dukungan kepala sekolah, guru dan seluruh warga sekolah

6.    Membiasakan siswa membaca pada 15 menit pertama setiap haru sebelum pelajaran pertama didampingi oleh guru mata pelajaran pertama

7.    Membuat jurnal (laporan untuk review) hasil membaca siswa setiap harinya

8.    Siswa diberikan kebebasan untuk memilih  jenis buku yang dibutuhkan untuk dibaca selain buku pelajaran.

9.    Selain membaca buku juga digerakkan membaca ayat-ayat Al-Qur’an di kelas setiap hari senin. Semoga ayat Al-Qur’an ini dapat menjadi motivasi secara religius dalam diri siswa.

Kiat-kiat ini merupakan pengalaman Mr. Bam menanamkan jiwa cinta literasi dilingkungan sekolahnya.

Selain di sekolah Mr. Bam juga menanamkan jiwa literasi diseluruh anggota keluarganya. Setipa hari istri dan putrinya juga rutin menulis. Patut dicontoh dan dapat ditanamkan dikeluarga kita masing-masing. Cinta literasi memang dapat dibiasakan sejak kecil, dari lingkungan yang terkecil, yaitu lingkungan keluarga. Literasi selain itu juga dapat diterapkan dilingkungan masyarakat luas, dengan adanya TBM (Taman Bacaan Masyarakat) yang diprakarsainya juga memberikan gerak dan kesempatan bagi masyarakat luas untuk cinta membaca dan menulis.

 Semoga semangatnya Mr. Bam ini dapat menjadi jariyahnya, dan menginspirasi kita semua.

Tak terasa pukul 21.00 WIB sudah lewat, pertemuan ini ditutup oleh moderator dengan bacaan hamdalah. Semoga kita sehat selalu dan menjadi penulis hebat






Salam Literasi Sekolah

Tetap semangat menebar kebaikan. Menumbuhkan jiwa literasibersama siswa..



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUASA MEMBENTUK PRIBADI YANG BERTAQWA

KEMAJUAN PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH DI DAMASKUS

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3