Menjadi Guru Yang Dirindukan

 

Menjadi Guru Yang Dirindukan

Public Speaking For Teacher (2)


Mengikuti pelatihan “Public Speaking For Teacher” merupakan hal yang baru bagi saya. Materi pertama yang disampaikan pak Namim dan materi kedua oleh Pak Munif Chatib membuat saya terkesima dan banyak hal yang menarik untuk dipelajari bersama.

Materi kedua disampaikan oleh tokoh pendidikan sekaligus pengarang buku best seller yang berjudul “Gurunya Manusia” ini dimulai pukul 19.00 WIB pada hari Kamis tanggal 7 Januari 2021. Mala mini peserta antusias sekali ingin menimba ilmu dari pakar pendidikan. Jumlah peserta lebih dari 110 peserta baik dari guru maupun dosen.

Materi yang disampaikan adalah bagaimana menjadi guru yang dirindukan oleh murid-muridnya. Guru yang memiliki kemampuan berbicara yang baik, maka Ia akan memiliki kemampuan mentransfer ilmu dengan baik pula, sehingga hasilnya dapat optimal.

Beliau mempunyai prinsip bahwa guru adalah sutradara permainan di kelas, sehingga diharapkan guru dapat mendesain skenario pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa. Hal ini bertujuan agar murid dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan hasil memuaskan. Suasana menyenangkan membuat murid menjadi mudah untuk menerima apa yang disampaikan oleh guru.

Pak Munif menjelaskan ada beberapa hal yang harus dipahami oleh guru agar kelas menjadi menyenangkan. Ketika guru akan menyampaikan materi di kelas, supaya menjadi menarik di menit-menit pertama maka guru harus memulainya dengan “apersepsi”. Apersespi adalah penghayatan tentang segala sesuatu yang menjadi dasar untuk menerima ide-ide baru. Sedangkan dalam kegiatan pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya mengaitkan apa yang telah diketahui atau dialami dengan apa yang dipelajari. Apersepsi dapat menjadi media untuk menyiapkan peserta didik sebelum menerima materi pembelajaran.

Ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh guru agar pembelajaran menjadi menarik dan dirindukan oleh murid, yaitu:

1.    Peran guru

2.    Memuaskan otak reptil

3.    Membangun relasi kepada siswa atau audien

4.    Apersepsi

5.    Multi strategi mengajar

Menjadi guru inspiratif merupakan tingkatan guru yang tertinggi, guru yang dirindukan kehadirannya oleh murid-muridnya. Guru inspiratif mampu memberikan motivasi kepada muridnya untuk menjadi orang yang berguna.

Ø  Ada beberapa peran yang dapat dilaksanakan oleh guru, agar menjadi guru inspiratif, yaitu: guru berperan sebagai orangtua kedua murid yang harus dapat menjadi penasehat baik, sebagai cendekiawan untuk menyampaikan materi /mentranfer pengetahuan  dan value kepada murid-muridnya, yang terakhir harus mampu berperan sebagai sahabat yang baik bagi murid.

Guru dapat berperan sebagai cendekiawan, maka perlu menguasai keterampilan berbicara (public speaking) yang baik dalam pembelajaran di kelas. Menjadi guru yang dirindukan di kelas maka ada beberapa hal yang harus dikuasai, yaitu:

Ø Harus mampu memuaskan otak reptile murid

·      Di sini guru hendaknya dapat mendesain tempat belajar. Proses pembelajaran dapat berlangsung di luar atau di dalam ruangan, menata bangku, mendesain bentuk kelas, menata kelas agar cukup cahaya dan lancar sirkulasi udaranya. Tempat belajar hendaknya disesuaikan dengan karakteristik murid, materi dan fasilitas yang di miliki oleh sekolah

·      Penampilan guru

Penampilan guru yang menarik, rapi, harum akan mempengaruhi suasana hati siswa dalam menerima pelajaran

Ø Membangun relasi

Agar suasana kelas pembelajaran menyenangkan maka harus dibangun relasi antara guru dan murid. Agar relasi antar guru dan siswa menyenangkan maka:

·      Relasi antar murid dan guru mempunyai hubungan yang baik dan menyenangkan

Setiap proses pembelajaran saling menyapa, bercerita hal-hal yang menarik. Pengalaman di luar sekolah yang mendidik dan dapat memberikan motivasi kepada murid dan guru juga dapat diceritakan.

·      Guru sebagai fasilitator

Ketika proses pembelajaran berlangsung guru hendaknya menjadi fasilitator bagi murid-muridnya. Siswa atau murid adalah pusat pembelajaran (Student Center Learning) bukan menjadi objek materi. Melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran (student Egagment)

·      Guru Menjadi Katalisator

Seorang guru hendaknya dapat menjadi motivator bagi murid-muridnya. Dalam proses pembelajaran guru selalu memberikan motivasi bagi siswa dalam memhami materi. Membantu siswa yang masih memerlukan bimbingan dalam memahami pelajaran. Memberikan kesempatan siswa yang mempunyai kemampuan lebih untuk mendampingi siswa yang masih memerlukan bantuan (lemah dalam pemahaman)

Sebelum menjelaskan materi, guru hendaknya mempersiapkan kondisi audiennya agar terlebih dahulu, melalui apersepsi. Apersepsi mempunyai keluatan yang luar biasa dalam membantu keberhasilan proses pembelajaran. Ada 4 jenis kegiatan dalam apersepsi

1.    Alpha Zone

Kegiatan ini dapat diisi dengan Fun story, musik, Ice Breaking,brain game. Alpha zone ini harus ada di setiap pembelajaran, agar otak siswa menjadi fresh. Kegiatan ini bisa dilakukan diawal ataupun ditengah pembelajaran supaya siswa tidak jenuh ataupun mengantuk.

2.    Warmer

Berkaitan dengan pengulangan materi yang sudah disampaikan sebelumnya. Warmer ini bisa berupa kuis atau game yang berkaitan dengan materi yang pernah disampaikan dalam pembelajaran.

3.    Pre Teach

Berkaitan dengan informasi pendahuluan dalam pembelajaran. Biasanya berisi tentang kontrak belajar, SOP, ataupun trik-trik khusus agar proses pembelajaran menjadi bermakna

4.    Scene Setting

Scene setting adalah pemberian pengalaman awal kepada siswa sebelum masuk ke dalam materi. Kegiatan ini harus ada kaitannya dengan materi yang akan disampaikan. Melalui kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat, motivasi kepada siswa.

Semakin bagus scene setting bagi siswa maka motivasi siswa dalam proses pembelajaran semakin tinggi.

 Ada beberapa hal yang dapat dijadikan gagasan atau sumber informasi dalam menentukan scene Setting.

1.    Keselamatan Hidup

Keselamatan hidup yang dapat diamati oleh siswa secara langsung dapat dijadikan scene setting yang menarik untuk siswa. Contohnya, bencana banjir, gunung meletus, kecelakaan, sakit dapat dijadikan sebagai scene setting. Contoh-contoh kejadian ini bisa dikaitkan dengan materi yang akan dibahas di kelas. Dalam pembelajaran PAI gunung meletus, bencana alam, sakit bisa digunakan dalam pembelajaran qodho dan qadar Allah.

2.    Manfaat /Benefit

Manfaat dapat dijadikan salah satu ide dalam membuat scene setting agar pembelajaran semakin menarik. Contohnya Mematikan lampu kamar mandi ketika tidak digunakan. Hal ini dapat dikaitkan dengan materi hemat. Scene setting bisa berupa cerita-cerita inspiratif ataupun video motivasi yang berkaitan dengan materi.

3.    Informasi (berita)

Berita atau informasi dari majalah, Koran, TV ataupun berita on line yang terpercaya dapat menjadi ide dalam membentuk scene setting. Berita terkini yang lagi tranding topic akan lebih menarik siswa jika dikaitkan dengan materi yang akan disampaikan.

4.    Cerita Imajinatif

Cerita imanjinatif atau cerita khayalan dapat menjadi sumber atau ide scene setting adalam pembelajaran. Cerita yang mengandung nilai-nilai karakter yang berkaitan dengan materi dapat dijadikan hal yang menarik bagi siswa. Anak usia prasekolah yang masih dalam masa-masa keemasan sangat senang dengan ceritah fiksi atau khayalan, maka sangat tepat menggunakan kegiatan ini.

 


Sebagaimana disampaikan diawal bahwa apersepsi yang maenarik siswa akan berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran. Apersepsi adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh guru sebelum menyampaikan materi ke siswa. Apersepsi bertujuan untuk menyiapkan siswa agar siap menerima pembelajaran pada hari itu.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam melaksanakan apersepsi di dalam kelas, antara lain:

1.    Cerita

Guru dapat bercerita tentang kisah inspiratif yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa. Cerita yang menarik dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa

 

2.    Simulasi Demo

Melibatkan siswa dengan menggunakan teaching aids untuk mencapai pemahaman materi. Hal ini bertujuan menyiapkan siswa agar mudah dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru


3.    Film/ Video

Kegiatan apersepsi dapat berupa film yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Film dapat diputar tanpa diberi judul kemudian siswa dapat berdiskusi kira-kira materi apa yang akan dipelajari hari ini.

Selain untuk menarik perhatian murid, video ini juga dapat memberikan motivasi kepada siswa dalam menerima pembelajaran.

Kiat-kiat yang disampaikan oleh bapak Munif Chatib sangatlah menarik. Ada banyak cara untuk membuat pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa. Jika apa yang disampaikan pak Munif kita laksanakan di kelas, maka kita akan menjadi guru guru yang dirindukan oleh murid-muridnya. Guru yang memiliki jiwa pembelajarlah yang akan menjadi gurunya manusia. Mohon maaf dan terimakasih




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUASA MEMBENTUK PRIBADI YANG BERTAQWA

KEMAJUAN PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH DI DAMASKUS

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3