KEKUATAN SILATURAHMI DALAM MENULIS

 

KEKUATAN SILATURAHMI DALAM MENULIS



Waktu : Jumat, 8 Januari 2021

Materi : Menulis dengan Kekuatan Silaturahmi

Narasumber: Ibu Dra.Sri Sugiastuti

Moderator : Aam Nurhasanah, S.Pd

 

Assalamualaikum.Wr.Wb

Pertemuan ke-3 pada malam ini dipimpin seorang blogger inspiratif yaitu ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. Acara di buka pada pukul 19.00 WIB dengan bacaan basmalah.

Alhamdulillah…. Segala puji syukur hanya kepada Allah yang telah memberikan kesehatan dan nikmat-Nya sehingga kita dapat belajar kembali bersama PGRI dan Om Jay di gelombang 17. Bertemu, bersua saling sapa, saling belajar dengan penulis-penulis hebat pada malam hari ini akan menambah semangat saya dalam belajar menulis. Sesuai dengan tema malam hari ini “ Menulis dengan Kekuatan Silaturahmi” kita semua yang ada dalam group menulis PGRI ini adalah berteman,bersahabat dalam dunia maya untuk meraih cita, sebagai penulis. Silaturahmi dalam menulis ini dapat mendatangkan keuntungan diantaranya, banyak teman, kolega, memunculkan banyak ide, dan tidak kalah pentingnya adalah memperlancar rejeki….hee..hee.. Aamiin.

Malam hari kita kita yang belajar dengan seseorang yang senior dalam dunia tulis menulis, beliau menjadi mentor sekaligus ahli dalam bidang Antologi. Siapakah beliau? Inilah ibu Sri Sugiastuti, atau lebih akrap dipanggil bu Kanjeng.

 Bu Kanjeng seorang penulis senior yang sukses. Perjalanan menuju Kesuksesannya dalam menulis tidak semudah dan semulus yang kita duga. Memasuki usia yang tidak muda lagi beliau dengan semangat dan jerih payah yang membara. Beliau tetap belajar menulis. Hampir memasuki usia 50 tahun beliau mulai produktif menulis. Usia yang hampir setengah abad ini merupakan semangat bagi beliau untuk tetap belajar sepanjang hayat, meng-upgrade diri, dan meng- update ilmu pengetahuan dan teknologi. Beliau juga mulai aktif menggunakan IT dan bermedsos untuk pengembangan pembelajaran dan semangat dalam menulis.

Menjadi sukses menulis tidaklah ada kata terlambat, begitu beliau bercerita. Menulis merupakan kebutuhan Guru untuk selalu belajar, silaturahmi dalam keilmuan, bertemu baik di dunia maya maupun nyata dengan teman-teman. Pertemuan ini merupakan salah satu kekuatan dalam menulis. Mengapa?

 Adanya silaturahmi dapat memanjangkan usia, memperlancar rejeki. Rejeki apa?? Rejeki dapat berupa gagasan, ide atau semangat dalam menulis. Jika kita rajin dalam membaca buku, sebagai wujud silaturahmi ke dalam pemikiran orang lain dapat memunculkan ide untuk menulis. Blog Walking (BW) dengan membaca blog orang lain, mengunjunginya, sering silaturahmi ke blog-blog atau medsos orang lain dapat juga menambah wawasan kita terhadap hal yang baru. Selain itu BW juga dapat memunculkan ide-ide baru yang cemerlang. Belajar tidak hanya melalui buku tetapi juga bisa melalui buku digital atau medsos. Jika tulisan kita bagus dan diminati banyak orang, maka bukunya juga bisa mendapatkan bonus dari Allah, yaitu rejeki berupa koin. He…he.. iya kan Bu?

 Bu Kanjeng menjadi penulis yang sukses sebagai hasil jerih payahnya selama ini. Belajar tidak pandang usia. “Tidak ada kata terlambat untuk menjadi hebat” semangat ini juga harus kita miliki. Sebagai seorang guru kita harus tetap belajar agar kita memiliki wawasan yang luas. Perjalanan bu Kanjeng dalam menulis juga tidak terlepas dari kekuatan silaturahminya dalam membaca buku, bergaul dengan orang-orang yang suka menulis (bergabung di kompasiana), mengikuti workshop atau pelatiahan menulis.

Malam ini beliau bercerita tentang 4 buku solo karya beliau sebagai hasil silaturahmi, yaitu:

1.    Buku "Catatan Motivasi & Literasi Bu Kanjeng. Penggugah Semangat Jiwa Untuk Bertaqwa.

Buku ini berasal dari tulisan-tulisan beliau di blog nya. Berisi tentang semangat bu Kanjeng dalam beribadah, menulis, mengajar dan setiap langkahnya selalu diniati untuk beribadah kepada Allah. Beliau selalu berharap dan berdo’a kepada Allah semoga dapat menjalankan ibadah dan menjauhi segala larangan-Nya untuk menjadi insan yang bertqwa. Manusia yang bermanfaat bagi diri dan orang lain merupakan impiannya. Buku ini diberi kata pengantar oleh Dr. Marjuki,M.Pd



2.    The Stories Wonder Women.

Buku ini bercerita tentang perjuangan dan motivasi dari seorang perempuan tangguh untuk mencapai ridho Allah SWT. Perjalanan hidup perempuan tangguh ini merupakan cerita nyata, tetapi berubah menjadi fiksi karena ada tempat dan nama yang disamarkan.

Buku ini diakui beliau sebagai hasil silaturahmi juga, adanya pengajian, majlis ta’lim, buku buku keagamaan dan hadist-hadis yang dibaca. Maka tidak mengherankan buku ini laris dipasaran, karena tulisannya renyah dan bermanfaat bagi pembacanya.



3.    Wow English So Easy Kids.

Beliau adalah pengajar bahasa Inggris. Maka tidak heran ketika beliau menulis buku ini. Buku ini berisi tentang kiat atau strategi belajar bahasa Inggris yang mudah bagi pemula. Buku ini bisa dibaca oleh siswa sekolah dasar ataupun orang dewasa yang ingin belajar bahasa inggris dengan mudah. 



4.    Catatan Corona Bu Kanjeng

Buku ini beri pengantar oleh dosen IAIN Tulungagung, beliau adalah Dr. Ngainun Naim. Seorang dosen yang juga sekaligus pegiat literasi. Buku ini berisi tentang kisah beliau sebagai pendidik, ibu rumah tangga, pegiat literasi, pemateri, bahkan penulis. Materi buku ini ditulis ketika masa pandemi, yaitu ketika Si Covid-19 merubah pola pembelajaran di Indonesia. Yang awalnya tatap muka menjadi daring (tatap muka virtual). Selain itu baanyak hikmah dibalik corona ini, diantaranya bu kanjeng dapat menulis lebih banyak, memberikan materi atau kuliah bagi guru dan pegiat literasi dalam menulis.



Saya beberapa kali mengikuti webinar dengan Bu Kanjeng sebagai narasumbernya. Beliau sangat produktif..apa yang dialami akan ditulisnya.

 Sebetulnya buku beliau sangat banyak, tetapi mala mini hanya 4 buku yang beliau ceritakan. Semua buku hasil karyanya merupakan hasil dari silaturahmi. Semangat silaturahmi ini membawa banyak kekuatan dalam menulis. Tidak ada penulis yang tidak mau membaca. Artinya ketika kita menulis maka kira akan rajin membaca, rajin berkunjung inilah yang dimaksud silaturahmi. Rajin mengaji di pengajian, membaca medsos, melek IT, BW juga merupakan silaturahmi, dengan silaturahmi akan banyak ide yang bermunculan dan enjadi semangat dalam menulis.

Semoga semangat bu Kanjeng dalam silaturahmi ini dapat menular dan menjadi virus-virus literasi bagi saya dan kita semua. Pelajaran pada malam hari ini semoga dapat memanjangkan usia kita dan rejeki dari Allah SWT. 

Tak terasa silaturahmi di dunia maya, melaui W.A group menulis gelombang 17 ini segera berakhir. Jam dinding menunjukkan pukul 21.00 WIB , semoga kita tidak hanya berteman di dunia maya saja, tetapi dapat bertatap muka dan dipertemukan Allah SWT di surga-Nya. Aamiin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

NAIK PANGKAT. SIAPA TAKUT..?

TEMAN DUNIA TETANGGA DI SURGA

KEMAJUAN PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH DI DAMASKUS