MENERBITKAN BUKU DI PENERBIT INDIE

 

MENERBITKAN BUKU DI PENERBIT INDIE


Waktu : Rabu , 27  Januari 2021

Materi : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Narasumber: Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.Sd

Moderator : Bambang Purwanto, S.Kom.Gr

Assalamualaikum.Wr.Wb

Puji syukur hanya kepada-Mu ya Allah, yang telah memberikan banyak kenikmatan kepada saya dan keluarga. Alhamdulillah atas kesempatan yang Allah berikan saya beserta teman-teman peserta belajar menulis menulis PGRI pada hari ini masih dapat belajar bersama.

Belajar tidak mengenal batas, ruang dan waktu. Sebagaimana yang saya ikuti pada hari ini. Peserta dipisahkan dengan jarak yang membentang, yang berasal dari aceh sampai papua. Walupun berasal dari daerah yang berbeda-beda tetap bertujuan untuk belajar, menuntut ilmu yaitu bagaimana cara menulis. Walau melalui virtual WAG serasa peseta dan narasumber berada dalam forum diskusi tatap muka langsung. Dari berbagai usia, tidak ada unsur minder atau rasa takut. Adanya rasa semangat, motivasi dan banyak sekali narasumber-narasumber inspiratif yang dapat menggerakkan semangat peserta untuk belajar menulis setiap hari.

 Pada kesempatan kali ini pertemuan ke 11, dihadirkan seorang narasumber yang sudah tidak asing lagi. Saya mengenal beliau pertama kali sebagai Kurator buku antologi judul “Ukir Prestasi Dan Tebar Inspirasi” (Antologi Kisah Guru Melejitkan Potensi Siswa)”.  Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.Sd pada malam hari ini akan berbagi tentang “Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie”. Sosok guru sekaligus blogger ternama ini alumni kelas belajar gelombang 8 dan sukses dalam menulis dan menerbitkan buku.

Mengawali materinya, beliau bercerita tentang awal mulai menulis  aktif diblog sejak 2009 di blogspot.com/Blogger.com. Waaooo, usia yang masih muda sudah produktif menulis. Guru kelahiran Jakarta 30 Juni 1992 ini giat menulis sampai sekarang. 

Latar belakang mengapa mengambil tema ini, sebab banyak diantara peserta belajar menulis ini sudah memiliki resume 20 materi, tetapi masih belum PD untuk menerbitkannya. Beberapa peserta ada yang masih bingung bagaimana cara mengubah menjadi buku, ada yang belum PD dengan tulisannya, pemikiran tentang menerbitkan buku yang susah dan mahal. Beberapa hal inilah yang menyebabkan peserta belum menerbitakn hasil resumenya. Oleh karena itu dikesempatan mala mini Pak Brian mengambil tema “Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie”.

Mengapa menerbitkan buku sekarang semakin mudah? Pak Brian bercerita bahwa waktu dulu setelah tulisannya di blognya banyak, ada keinginannya untuk membukukan bukunya. Tetapi pengetahuannya tentang cara menerbitkan buku minim. Bahkan keinginannya ini terbentur dengan minimnya dana yang dimiliki. Pada saat itu memiliki buku ber-ISBN karya sendiri suatu khayalan yang tinggi dan susah untuk dicapai. Hal ini disebabkan pengetahuannya tentang penerbitan hanya penerbit Mayor yang ada ditoko buku, Gramedia, dan lainnya. Di penerbit mayor harus melalui seleksi dengan waktu yang lama bahkan jika diterima naskahnya, proses cetaknya juga menunggu antrian. Apa lagi jika ditolak, maka naskah kita belum sesuai dengan kriteria dari penerbit.

 Zaman dulu pak Brian hanya tahu satu penerbit indie yang siap menerbitkan buku dari pada penulis, yaitu nulisbuku.com. Tetapi biaya penerbitan dan pengurusan ISBN yang harus dikeluarkan belum bersahabat di kantung, kira-kira 1 juta, akhirnya naskah batal dikirimkan dan tersimpan rapi dilaptop. Namun akhirnya semanganya kembali membara untuk memiliki buku solo, akhirnya awal 2019  beliau membaca diinstagram tentang penerbit Indie dengan harga terjangkau. Tanpa pikir panjang lagi, naskah yang ada kemudian dirapikan dan dikirim ke penerbit Indie. Naskah tulisannya kemudian diedit dan dikembangkan agar mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca. Naskah bulan Oktober dikirim ke penerbit, membutuhkan kira-kira 3 bulan, akhirnya buku solo pertama pak Brian hadir dan berhasil diterbitkan. Rasa senang dan haru ada didalam hati saya,akhirnya tercapai juga cita-cita saya untuk memiliki buku solo ber-ISBN. Ini blog tentang buku pertamanya https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html


Buku ini terbit sebelum saya bergabung di group belajar menulis. Rasa syukur saya bertambah, ketika saya menjadi peserta di gelombang 8 PGRI ini pengetahuan saya tentang menulis dan dunia penerbit semakin bertambah. Tidak sesulit yang kita bayngkan, oleh karena itu, pak Brian berharap peserta yang sudah memiliki bahan (20 resume) dapat diolah menjadi buku sebagaimana yang dijelaskan bu aam di materi sebelumnya. Setelah naskah diedit dan ready maka siap dikirim di penerbit. Boleh penerbit Indie maupun Mayor. Penerbit Indie lebih mudah karena tanpa seleksi. Memang perlu mengeluarkan dana untuk biaya cetak, tetapi harga terjangkau dikantong kita. Peserta bebas memilih penerbit yang akan digunakan sebagai mitra untuk menghasilkan buku ber_ISBN.

Di kelompok belajar ini, ada 4 penerbit indie yang siap membantu peserta mewujudkan mimpinya, yaitu:

1.    Kamila Press milik Pak Mukminin (Cak Inin) Lamongan

2.    Penerbit Gemala (penerbit rekanan pak Brian)

3.    Penerbit OASE (Rekanan Bu Kanjeng)

4.    Penerbit YPTD dengan  pak Thamrin Dahlan

Dalam memilih penerbit kita harus dapat memilah dan memilih. Karena setiap penerbit mempunyai kriteria dan harga yang berbeda-beda. Penerbit yang keempat YPTD penulis tidak perlu mengeluarkan biaya, Gratis dan mendapatkan 1 buku cetak dan 1 master.



Kelengkapan naskah untuk diterbitkan

1.     a.  Naskah harus diketik A5 dengan maksimal 130 halaman, minimal 30 halaman

2.     b.  Cover (judul buku dan nama penulis)

3.      c. Prakata penulis

4.      d. Daftar isi (tanpa penomoran halaman)

5.      e. Profil penulis

6.      ff. Sinopsis (3 paragraf, masing-masing paragraph 3 kalimat)

7.     g.  Boleh ditambah Kata Pengantar dari Ahli (tetapi tidak wajib)

Perlu diperhatikan, naskah diedit oleh penulis sendiri atau dari editor, tips dari prak Brian

a.      1.  Penulisan kata jangan disingkat (yg, tdk, blm)

b.    2.   Jangan sampai ada tulisan yang salah ketik (typo)

c.       3.. Satu paragraph jangan terlalu banyak kalimat

d.      4. Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek, pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan

e.       5. Setiap bab baru selalu dimulai dengan halaman baru. Jangan digabung dengan baba sebelumnya.

 Jika bapak/ibu guru dan pembaca sekalian ingin menerbitkan buku dengan mudah dan praktis, bisa dibaca diblog Pak Brian. http://www.praszetyawan.com/2021/01/butuh-bantuan-menerbitkan-buku-disini.html

Materi malam ini mantap, dan dibutuhkan oleh peserta belajar online, karena sudah memasuki pertemuan ke 11. Impian memiliki buku solo ber-ISBN tidak hanya mimpi belaka. Banyak penerbit indie yang siap menerbitkan naskah kita. Memang tidak ada seleksi seketat penerbit mayor, tetapi naskah harus juga diedit agar layak dibaca masyarakat.

Terimaksih Pak Brian, materi ini dapat membuka mata dan mindset yang selama ini ada didiri saya. Bahwa menerbitkan buku itu sulit dan mahal. Semoga berbagi materi mala mini bermanfaat bagi kita semua.

Hasil Karya Pak Brian buku solo





















Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUASA MEMBENTUK PRIBADI YANG BERTAQWA

KEMAJUAN PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH DI DAMASKUS

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3